Welcome To My Blog, Anggap saja Blog sendiri ok......

Negara Gempa, Julukan untuk Indonesia

Julukan negara gempa barangkali tepat disematkan pada Indonesia. Menurut http://earthquake.usgs.gov kekuatan gempa-gempa yang terjadi di Indonesia msuk dalam kategori terbesar di dunia sejak tahun 1990. Gempa yang menimpa Aceh 26 Desember 2004 merupakan gemnpa dengan kekuatan terbesar sejak tahun 1990 yaitu 9,1 skala Richter sekaligus menjadi gempa dengan korban jiwa terbesar sejak tahun tersebut yaitu mencapai 283.106 jiwa. Setelah gempa tersebut, menyusul lagi-lagi gempa di Sumatra Utara Maret 2005 dengan 8,6 skala Richter menjadi gempa kedua terkuat sejak tahun 1990. Dibawah gempa tersebut, sekali lagi gempa di Bengkulu yang baru-baru ini terjadi (12/09/2007) dengan kekuatan 8,4 skala Richter menjadi gempa ketiga terbesar di Dunia sejak tahun 1990. Gempa ini hanya dapat disamai oleh gempa yang terjadi di Peru pada 23 Juni 2001. Bukan itu saja, gempa di Papua tahun 1996 berkekuatan 8,2 skala Richter dan gempa di Flores 1992 berkekuatan 7,8 skala Richter pun masuk dalam kategori gempa terbesar di Dunia.

Dalam hal jumlah korban, kekuatan gempa tidak selalu sebanding dengan jumlah korban jiwa yang diakibatkannya. gempa di Pakistan 8 Oktober 2005 berada di posisi kedua mengakibatkan 80,361 jiwa meninggal hanya berkekuatan 7.6 skala Richter. Gempa di Iran tahun 1990 berkekuatan 7,4 skala Richter menewaskan sedikitnya 50 ribu orang.

Berikut ini adalah urutan gempa terbesar di dunia sejak 1990.
1. Aceh 2004 9,1 skala Richter
2. Sumatera Utara 2005 8,6 skala Richter
3. Bengkulu 2007 8,4 skala Richter
4. Peru 2001 8,4 skala Richter
5. Pulau Kuril 2006 dan 1994 8,3 skala Richter
6. Hokkaido 2003 8,3 skala Richter

Jadi mulai sekarang, sebaiknya kita makin hati-hati dan bersiap-siap untuk menghadapi gempa-gempa yang bisa saja aakan muncul di tempat kita. Namun jangan panik, kewaspadaan harus ditingkatkan dan saatnya untuk mengintensifkan latihan-latihan penyelamatan diri terhadap gempa.

6 Antivirus Top Buatan Indonesia

          Antivirus merupakan obat atau sebagai antisipasi dari serangan virus komputer supaya virus tersebut tidak menginfeksi komputer yang dapat berakibat fatal bagi komputer anda, pasti hal ini sangat menjengkelkan bagi anda, karena data penting yang anda miliki bisa hilang atau dihapus oleh virus, tapi hal ini hanya berlaku bagi anda yang masih menggunakan OS Windows dan bukan Open Source seperti linux, namun bagi anda yang masih setia menggunakan OS windows maka diwajibkan untuk memakai antivirus yang tentunya bisa melindungi komputer anda dari serangan virus, trojan, worm, phising, dll. Dan andapun bebas memilih Antivirus mana yang anda suka, bisa Antivirus buatan luar negeri maupun dalam negeri, tapi saya menganjurkan untuk membasmi virus lokal harus memakai antivirus buatan Indonesia sendiri, karena sudah banyak Antivirus kita yang sudah diakui oleh Indonesia bahkan dunia akan kemampuannya mendetect virus dan sejenisnya. Berikut dibawah ini daftar Antivirus Buatan Indonesia yang paling banyak digunakan di Indonesia :



1. PC Media Antivirus
PCMAV adalah Antivirus yang dibuat oleh majalah PCmedia yang dimulai pada awal tahun 2006, antivirus ini merupakan antivirus yang paling banyak digunakan di Indonesia, mengingat kemampuannya yang sangat bagus dan sangat membantu sekali, terutama ketika komputer saya terinfeksi virus, ketika itu saya menggunakan pcmav v4lkyr13 untuk membasmi virus/worm yang bernama win32 heur/ win32 cekar, karena antivirus yang cocok untuk menghapus virus/worm tersebut adalah pcmav. Kelemahannya hanya pada waktu scanning yang lama dan tidak bisa digunakan pada OS windows 98 harus windows 2000 keatas.
>> Download PCMAV

2. SMADAV
SMADAV adalah antivirus buatan Indonesia yang mulai diluncurkan pada bulan Maret 2007 dan mulai booming pada awal bulan tahun 2009, pengguna smadav pun semakin bertambah itu semua tidak terlepas oleh upaya smadav untuk memperbaharui antivirusnya, keunggulan antivirus ini adalah cepatnya proses scanning pada komputer dan tidak membebani memori komputer, selain itu smadav juga membersihkan hingga tuntas semua virus yang sudah menginfeksi komputer anda dan saat ini smadav mampu mendeteksi kurang lebih 1500 lokasi registry, dan kekurangannya belum bisa menghapus secara tuntas virus-virus impor, karena difokuskan untuk menghadapi virus yang tersebar di Indonesia.
>> Download SMADAV

3. ANSAV Antivirus
ANSAV adalah antivirus yang dibuat oleh perusahaan Indonesia yang mulai dipopulerkan sejak bulan Oktober 2006 dan merupakan pesaing dari Antivirus PCMAV yang terlebih dahulu telah diluncurkan. Antivirus ini juga cukup banyak digunakan oleh orang Indonesia terutama untuk membasmi virus brontok, antivirus ini mempunyai kelebihan yaitu sangat sensitif terhadap virus yang telah menginfeksi komputer namun sekaligus terdapat kekurangan yaitu kadang-kadang data yang sudah terinfeksi virus akan ikut terhapus bersama dengan virusnya.
>> Download ANSAV Antivirus

4. Blue Atom Antivirus
Blue Atom Antivirus merupakan antivirus yang dibuat oleh anak kelas XI E SMP Katolik Stella Maris, Surabaya, yang bernama Alvin Leonardo yang masih berusia 14 Tahun, antivirus buatannya ini sudah mendapatkan garansi 100% Clean dari Softpedia.com pada tanggal 19 Oktober 2009, yang membuat kaget adalah Alvin ini tidak melakukan kursus atau bimbingan bahasa pemrograman untuk membuat antivirus ini, tapi dia belajar secara otodidak dengan mempelajari 3 bahasa pemrograman sekaligus yaitu Visual Basic, C#, dan Assembler (ASMX 86), dan menurut pakar IT yang juga Dekan FTIf ITS Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD mengatakan bahwa Alvin ini akan diikutkan pada lomba-lomba pemrograman dan potensinya bisa dibina untuk menjadi Hacker ilmu putih (WhiteHat).
>> Download Blue Atom Antivirus

5. GUCUP Antivirus (GAV)
GUCUP Antivirus merupakan salah satu karya anak bangsa yang sudah dikenal Indonesia bahkan dunia Internasional, Antivirus ini dibuat oleh Yusuf Theretsa Patiku, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. GAV ini dibuat dengan Microsoft Visual Studio .Net 2003 dengan bahasa pemrograman C#, Antivirus ini juga sudah mendapat garansi 100% clean dari Softpedia.com dan bisa langsung di download disana, kelebihan dari antivirus ini adalah mampu menscan file arsip seperti rar maupun zip, memory system scanning, proses scanning cepat, mampu memisahkan file document yang sudah terinfeksi malware (for : Backdoor.Win32.Delf.axz, Trojan.Win32.Delf.aav, Worm.Win32.Delf.cd) dan mampu memisahkan file aplikasi/.exe dari malware (for : DeulleDo-X [2], Virus.Win32.Delf.bk). Dan masih banyak lagi fitur menarik dari Antivirus ini.
>> Download GUCUP Antivirus (GAV)

6. AVIGEN Antivirus
AVIGEN Antivirus merupakan antivirus buatan Indonesia yang mempunyai website di www.vibi-bego.com kelebihan dari antivirus ini adalah bisa mencari file-file yang sudah terinfeksi virus seperti worm, hacktool, exploit script, serta trojan horse. Fasilitas yang terdapat pada AVIGEN adalah registry tweak, scan running proses, process viewer, scan autorun location dan masih banyak lagi. Selain itu Antivirus ini juga sudah mendapatkan sertifikat 100% clean dari softpedia.com
>> Download AVIGEN Antivirus

ARTAV Anti Virus Buatan Anak Bangsa

ARTAV Antivirus , kembali salah satu antivirus buatan anak negeri ini yang bisa anda download dan layak di berikan apresiasi, kenapa? karena Artav Antivirus ini di ciptakan oleh Arrival Dwi Sentosa, siswa kelas II SMPN 48 Bandung yang di bantu sang kakak  berhasil menciptakan antivirus lokal terbaik ketiga di Indonesia.Kini,lebih dari 15.000 orang di dalam dan luar negeri, sudah mengunduh antivirus dengan nama Artav ini.Termasuk para pengunduh datang dari Malaysia, India, Israel, Prancis,dan Jerman.
Inovasi briliant dari anak indonesia ini memang patut kita acungi jempol karena selain membawa warna baru dalam persaingan antivirus lokal terbaik indonesia selain smadav 8.4 terbaru serta yang satu lagi antivirus PCMAV terbaru , Artav hadir dengan fitur yang cukup menjanjikan seperti :



-Perbaikan Pada System ARTAV-RTP
-Penambahan 485498 Jenis Virus Heuristic Arrs,Shortcut,vbs
-ARTAV-FlashScan,Yaitu Process Scanning Cepat pada FlashDisk / CD yang dimasukkan,dan dihubungkan dengan Heuristic Database.
-Tampilan Diperkecil,Request ARTAVER
-Perbaikan pada Menu Setting
-Penambahan 4 Bahasa (Bahasa.Indonesia,Bahasa Inggris,Bahasa Prancis & Bahasa Sunda)
-Perbaikan False Alarm Pada Scanning Heuristic
-ARTAV-MailScanner,Telah di fix dan sangat bisa untuk menscan Account Mail GMail
-ARTAV-Lock,disanding dengan Registry Windows agar lebih Kebal dan kuat dari Virus
 
Yang jelas Antivirus Artav ini wajib kita dukung dan semoga bisa bersaing dengan antivirus terbaik dunia lainnya dengan melakukan terobosan – terobosan seperti untuk melindungi serangan virus di handphone android seperti iphone 3gs dan sebagainya. Ingin mencobanya langsung aja ya silahkan klik download ARTAV antivirus terbaru

Nurdin : Dukung Saya Jadi ketua AFF!


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menjadi salah satu kandidat Ketua ASEAN Football Federation (AFF) periode 2011-2015. Karena itu, ia mengharapkan dukungan dari para anggota Komisi X DPR untuk bisa memenangi jabatan bergengsi tersebut.
          Hal ini dikatakan Nurdin saat rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR, Selasa (1/3/2011). "Alhamdulillah saya juga menjadi salah satu kandidat Ketua AFF. Saya sudah melakukan lobi-lobi supaya terpilih menjadi Ketua AFF, mohon dukungan," ujar pria asal Makassar tersebut.
          Nantinya Nurdin akan bersaing dengan His Royal Highness Sultan Haji Ahmad Shah dari Malaysia dan Dato Worawi Makudi dari Thailand. Pemilihan Ketua AFF akan dilaksanakan di Bangkok pada 10 April mendatang.
          Nurdin sebelumnya pernah menjadi calon anggota EXCO ASEAN Football Confederatioan (AFC) pada Januari lalu. Namun ketika itu, politisi partai Golkar ini kalah bersaing dengan Winstong Lee Boo Aun (Singapura), Tran Quoc Tuan (Vietnam), dan Zaw Zaw (Myanma

Spanduk Anti Nurdin Halid ada di Anfield Stadium

 
ARENAKU.COM – Keinginan para pecinta sepak bola agar terjadi revolusi di tubuh PSSI tidak hanya disuarakan di Indonesia. Di luar negeri pun, “nyanyian” agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid lengser dari kursi kepemimpinan juga dikumandangkan, seperti yang terjadi di Stadion Anfield, markas klub raksasa Inggris, Liverpool. 
          Seperti yang disampaikan seorang mahasiswa di London, Alfi Pangest, yang merupakan Kompasianer, rekan-rekannya membentang spanduk ‘Nurdin Halid You’ll Never Walk Again’ saat menyaksikan duel Liverpool versus Sparta Praha di ajang Liga Europa, Jumat (25/02) dini hari WIB. Inti tulisan ini jelas, bahwa masyarakat Indonesia di luar negeri pun menuntut perubahan di PSSI.
          Sayang, pesan tersebut, yang ingin disampaikan kepada dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, tidak tersampaikan lewat layar televisi. Pasalnya, tak satu pun kamera wartawan asing yang mengambil gambar spanduk itu. Tetapi menurut Alfi, hal tersebut patut diapresiasi, dan mereka bersedia melakukannya pada pertandingan-pertandingan lain di Inggris.[kmps]

"Benarkah Ada Piramida di Indonesia ?"


Mentari nyaris berada di atas ubun-ubun, saat empat mobil menepi di pinggiran Jalan Raya Soreang-Cipatik, medio Februari 2011. Siang itu, Kampung Badaraksa yang terletak di lereng bukit, kedatangan tamu.
Rombongan itu menyusuri  jalan kecil mendaki di tengah pemukiman penduduk, hendak menuju ke atas puncak Gunung Lalakon, yang terletak di Desa Jelegong, Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung.
Dari Kampung Badaraksa yang berada di ketinggian sekitar 720 m di atas permukaan laut, mereka bergegas naik memutari bukit dari bagian selatan ke barat.
Sambil membawa berbagai peralatan dan beberapa gulungan besar kabel, rombongan membelah hutan gunung. Derap langkah kaki mereka seolah berkejaran dengan ritme suara jengkerik, dan tonggeret di kanan-kiri.
Tim yang terdiri dari sekelompok pemuda dan para peneliti itu, akhirnya sampai di puncak setinggi 988 meter dari permukaan laut.
Kabel direntang. Tim mulai memasang alat geolistrik yang mereka bawa. Sebanyak 56 sensor yang dipasangi altimeter (alat pengukur ketinggian) diuntai dari puncak bukit ke bawah lereng, masing-masing berjarak lima meter, dicatu oleh dua aki listrik.
Alat-alat itu berfungsi mendeteksi tingkat resistivitas batuan, dan bisa digunakan menganalisa struktur kepadatan batuan hingga ratusan meter ke bawah.  “Tujuan kami saat itu mengetahui apakah ada bangunan tersembunyi di dalam gunung,” kata Agung Bimo Sutedjo, kepada VIVAnews, di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2011.
***
Agung adalah Pendiri Yayasan Turangga Seta, organisasi yang punya hajat penelitian di gunung itu. Bak tokoh fiksi Indiana Jones, awak Turangga Seta memang punya kegemaran memburu jejak sejarah. Bukan atas hasrat memiliki, tapi mengungkap kegemilangan sejarah nenek moyang di masa lalu.
Komunitas itu berdiri sekitar 2004, digawangi oleh sekelompok profesional di berbagai bidang. Ada pengajar, kontraktor bangunan, pegawai negeri sipil, karyawan perusahaan swasta, juga mahasiswa. Beberapa di antara mereka punya kepekaan lebih terhadap kehadiran gaib, atau istilah keren mereka: parallel existence.
“Kami ini semua anak-anak MIT. Bukan Masachussetts Institute of Technology, tapi Menyan Institute of Technology,” kata anggota Turangga Seta Hery Trikoyo, bergurau. Sebab, dalam melakukan perburuan terhadap situs sejarah, kadang mereka mendapat sokongan informasi lokasi dari ‘informan tak kasatmata’.
Namun, karena dasarnya mereka adalah anak-anak yang mengenyam pendidikan tinggi, dorongan mereka membuktikan informasi tersebut, mengalir deras. Tak jarang para ‘arkeolog partikelir’ ini keluar malam-malam usai jam kerja, untuk menggali sebuah tempat demi membuktikan kebenaran hipotesa mereka.
Setelah mereka menemukan benda sejarah yang mereka maksud, lalu mereka menimbunnya kembali, tanpa diketahui oleh masyarakat umum. “Kami khawatir bila diketahui banyak orang, malah diambil atau dicuri,” kata Agung.
Kali ini, kedatangan mereka ke Gunung Lalakon dalam rangka membuktikan teori mereka, bahwa ada sejumlah piramid di Indonesia. Salah satu informasi awal didapatkan dari tafsiran mereka terhadap relief Candi Penataran.
Turangga Seta percaya bahwa kebudayaan Nusantara lebih tua daripada Kebudayaan Sumeria, Mesir, atau Maya. Mereka haqul yakin Indonesia memiliki situs candi atau piramida yang lebih banyak dan lebih megah dari peradaban Mesir dan Maya.
“Ada ratusan piramida di Indonesia, dan tingginya tak kalah dari piramida Giza di Mesir yang cuma 140-an meter,” kata Agung. Meski masih harus diuji secara ilmiah, pandangan Agung senada dengan teori Profesor Arysio Santos, yang menyebutkan Indonesia adalah peradaban Atlantis yang hilang. (Baca juga: Nusantara Memendam Atlantis?)
Keyakinan ini tentu saja membuat banyak orang mengernyitkan dahi.  Turangga Seta sempat mem-post keyakinan mereka ihwal keberadaan piramida di Indonesia di sebuah forum online. lengkap dengan foto-fotonya. Hasilnya, mereka menuai cemoohan dan tertawaan. “Nanti, kalau semuanya terbukti, mereka tak bisa lagi tertawa,” kata Agung berapi-api.
***
Agung mungkin sedang sesumbar. Tapi, bisa juga tidak. Usai pengujian geolistrik di Gunung Lalakon, para peneliti yang datang bersama Agung cs. terbengong-bengong. Mereka bukan sembarang peneliti. Mereka adalah peneliti papan atas. Beberapa adalah pakar geolog ternama, yang kredibilitasnya tak diragukan. Tapi karena datang atas nama pribadi, kehadiran mereka di sana tak mau diungkap.
Setidaknya, kekaguman mereka sempat diabadikan dalam sebuah rekaman video milik tim Turangga Seta yang disaksikan VIVAnews. “Selama ini saya tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini unnatural (tidak alamiah – red),” kata pakar geologi yang wajahnya sering terlihat di berbagai stasiun TV itu.
Lazimnya, sebuah lapisan tanah atau lapisan batuan akan menyebar merata secara menyamping atau horisontal. Tapi hasil uji geolistrik menyatakan terdapat semacam struktur bangunan yang memiliki bentuk seperti piramida, dan di atasnya terdapat lapisan batuan tufa dan breksi dengan pola selang-seling secara bergantian.
Pola batuan tufa dan breksi ini berulang secara melintang bukan mendatar, dengan kemiringan sama. “Seolah-olah piramida ini diuruk dan dibronjong secara sengaja, agar tak longsor,” kata Hery, yang berprofesi sebagai konsultan kontraktor bangunan.
Dalam lanjutan rekaman video berikutnya, pakar geologi tadi menunjuk sebuah bentukan berwarna biru. Dalam hasil uji geolistrik, warna biru menandakan sebuah tempat yang punya resistivitas paling rendah.  “Ini mungkin semacam rongga yang bisa berisi air atau tanah lempung,” pakar geologi itu menerangkan. Bentukan tadi menyerupai semacam pintu.
Yang jelas, pakar geologi itu melanjutkan, kemungkinan besar temuan itu adalah struktur buatan manusia, karena proses alamiah sepertinya tak mungkin menghasilkan pola batuan semacam itu. “Ini jelas man-made,” kata dia.
VIVAnews sempat mengkonfirmasi salah satu pakar geologi yang turut dalam penelitian ke Gunung Lalakon bersama tim Turangga Seta. Awalnya ia menampik, dan mengatakan tak tahu-menahu keberadaan struktur bangunan mirip piramida di bawah Gunung Lalakon. Tapi belakangan secara tersirat ia mengakui hal itu.
“Saya no comment,” kata geolog kawakan Andang Bachtiar kepada VIVAnews, Rabu, 23 Februari 2011. Lebih jauh, mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) itu mengatakan hasil analisis itu masih belum bisa menyimpulkan apa-apa. Masih banyak hal yang perlu dibuktikan, kata Andang.
Tapi Andang kemudian mengaku, selain ke Gunung Lalakon di Bandung, juga ia mendampingi tim Turangga Seta menguji bukit serupa di daerah Sukahurip, Pengatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurut Agung, timnya sudah melakukan pengujian geolistrik dan uji seismik di 18 titik di beberapa tempat di Indonesia. Di Bandung dan di Garut, mereka mendapat hasil kurang lebih sama. Semua serupa: indikasi adanya sebuah struktur bangunan yang mirip piramida di bawah bukit.
Bedanya, di bukit-piramida di Garut tak dijumpai adanya rongga seperti pintu, seperti halnya di Bandung. “Mungkin karena kami hanya mengujinya di salah satu bagian lereng bukit saja,” kata Hery Trikoyo.  Sayang, Turangga Seta masih menutup rapat hasil uji mereka di tempat lainnya.
***
Turangga Seta mengklaim masih ada ratusan piramida lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu pentolan Turangga Seta lainnya, Timmy Hartadi, dalam laman Facebook mereka mengatakan bahwa piramida-piramida itu tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. (Lihat Infografik)
Klaim penemuan sebuah piramida tersembunyi di dalam bukit, tak hanya terjadi di Indonesia. Klaim ini juga sempat muncul di Bosnia. Pada 2006, seorang pengarang bernama Semir Osmanagic mengklaim penemuan ini, dan sempat mengatakan mereka menemukan piramida tersembunyi di bukit Visocica, kota Visoko, yang terletak di barat laut Sarajevo.
Osmanagic mengatakan penggalian piramida itu melibatkan arkeolog dari Australia, Austria, Irlandia, Skotlandia dan Slovenia. Namun, beberapa arkeolog yang disebut Osmanagic menolak klaim tersebut.
Seperti dikutip dari situs Archaeology.org, arkeolog dari Kanada yang disebut Osmanagic, Chris Mundigler mengaku tak pernah mendukung atau setuju bekerja di proyek tersebut. “Skema ini adalah sebuah kebohongan keji terhadap masyarakat awam, dan tak akan pernah mendapat tempat di dunia ilmu pengetahuan,” kata pernyataan resmi dari Asosiasi Arkeolog Eropa.
Bagaimana dengan klaim piramid di Bandung dan di Garut?
Secara geomorfologis, bentuk Gunung Lalakon di Bandung maupun Gunung Sadahurip di Garut memang memiliki bentuk yang mirip dengan piramida. Mereka memiliki empat sisi yang nyaris simetris.
“Bentuknya kok begitu simetris ya? Lancipnya sangat simetris,” ujar arkeolog senior Profesor Edi Sedyawati, saat dijumpai VIVAnews di kediamannya di Jakarta, Rabu, 23 Februari 2011.
Namun, kata Edi, klaim dan hasil uji geolistrik masih belum cukup untuk mendapatkan kesimpulan akhir.  Langkah selanjutnya adalah penggalian percobaan pengambilan sampel dengan memuat sebuah test bed untuk mengetahui apa benar ada indikasi lapisan-lapisan budaya dan ada bekas-bekas perbuatan manusia atau tidak.
“Tapi ini harus betul-betul penggalian arkeologi yang meminta izin kantor suaka purbakala dan melibatkan arkeolog, karena harus ada pertanggung jawaban dan laporan, dari mili ke mili (milimeter, red),” kata Edi Sedyawati.
Turangga Seta pun tengah mengusahakan izin pengambilan sampel tanah di Gunung Lalakon kepada Pemda Jawa Barat. “Kami hanya perlu menggali tanah di lokasi, selebar sekitar 3-4 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter,” kata Agung.
***
Gunung Lalakon dikelilingi beberapa bukit lain seperti bukit Paseban, Pancir, Paninjoan, Pasir Malang. Di bukit Paseban ada tiga buah batu, yang dua di antaranya terdapat telapak kaki manusia dewasa, dan telapak kaki anak-anak.
Menurut Edi, bila benar batu telapak itu peninggalan sejarah, kemungkinan ini berasal dari zaman megalitikum. Batu telapak juga sudah dijumpai di tempat lain, seperti prasasti Ciaruteun, peninggalan Raja Purnawarman dari kerajaan Tarumanegara. “Cap telapak kaki biasanya diabadikan sebagai monumen mengenang pemimpin suatu daerah,” kata Edi.
Cap kaki juga erat kaitannya dengan konsep Triwikrama atau tiga langkah yang berkembang di masa itu. Saat itu, mereka percaya bila seseorang hendak naik ke dunia dewa-dewa, mereka harus menjejak dengan keras agar dapat melompat tinggi sekali.
Sementara itu, di Gunung Lalakon  juga terdapat beberapa situs batuan, seperti Batu Lawang, Batu Pabiasan, Batu Warung, Batu Pupuk, Batu Renges, Batu gajah, dan sebuah batu panjang yang terletak di atas puncak.
Menurut Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa, secara filosofis, Gunung Lalakon adalah perlambang sebuah lakon dari kehidupan manusia. Batu-batu tadi merepresentasikan berbagai lakon atau profesi yang dipilih oleh manusia.
Namun, keberadaan batu-batu tadi kerap disalahgunakan. Banyak orang datang ke tempat batu di Gunung Lalakon mencari pesugihan. Bahkan, menurut Jujun, tokoh agama Islam di tempat itu, dulu banyak orang datang ke Batu Gajah mencari ilham judi buntut. “Banyak pula yang berhasil menang,” kata Jujun.
Jujun menerangkan, di Gunung Lalakon secara rutin juga digelar acara ritual tolak bala, yakni dengan membuat nasi tumpeng kemudian dibagikan dan dimakan oleh penduduk. “Acara ini diadakan setiap tahun, biasanya setiap tanggal 1 Syuro.”
Berbeda dengan tradisi di Gunung Lalakon, masyarakat di sekitar Gunung Sadahurip relatif lebih ‘modern’. Menurut Nanang, warga Kampung Cicapar Pasir, kampung terdekat Gunung Sadahurip, di sana tak ada tradisi tolak bala. Masyarakat sekitar juga tak terlalu peduli dengan mitos gunung itu di masa lalu.
***
Pakar sejarah dari Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, mengatakan di Tatar Sunda yang meliputi Jawa Barat, Banten, DKI, dan sebagian Provinsi Jawa Tengah, terutama dataran tinggi seperti Banten Selatan, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Garut, Kuningan, dan Bogor, banyak ditemukan peninggalan budaya megalitikum. Tinggalan-tinggalan itu di antaranya berupa  batu menhir, bangunan berundak, batu lumpang, peti kubur batu, batu dakon, dan arca megalitik.
Namun, Nina menjelaskan, sejarah di Tatar Sunda tak mengenal bangunan piramida karena tak ada kebiasaan di Tatar Sunda membuat bangunan piramida dengan ketinggian hampir ratusan meter sebagai tempat suci. “Tempat suci di Tatar Sunda ini seringkali disebut multi-component sites atau situs berkelanjutan,” kata Nina melalui surat elektronik kepada VIVAnews.
Bila pada masa prasejarah tempat suci itu dikenal sebagai punden berundak-undak, tempat pemujaan leluhur, maka ketika budaya Hindu Budha (yang hidup pada masa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda), tempat suci itu terus dipergunakan.
Hanya saja menhir dijadikan sebagai lingga, lalu bangunan berundak itupun diwujudkan dengan gunung yang di atasnya dibangun lingga. Saat Kerajaan Sunda runtuh, maka lingga pun diganti dengan nisan bagi makam tokoh yang dianggap keramat.
Saat diberitahu di bukit-piramida Bandung maupun Garut ada makam yang dikeramatkan, serta adanya keluarga keturunan Syekh Abdul Muhyi, penyebar agama Islam di kawasan Priangan Timur, yang hidup dua abad setelah Kerajaan Sunda runtuh, Nina berusaha membuat konklusi dan analisa.
“Saya menduga bahwa bukit berbentuk piramida ini, adalah mandala (daerah pertapaan berupa dusun mandiri yang terletak di tempat terpencil), yang sudah tercampur dengan budaya yang datang kemudian (yaitu Hindu-Budha-Islam),” ujar Nina.
Namun untuk mengungkap apa sesungguhnya yang tersembunyi di balik bukit berbentuk piramid itu, kata Nina, para geolog harus bekerjasama dengan para arkeolog untuk melakukan ekskavasi (penyingkapan).
***
Cerita soal penemuan bukit berstruktur piramida ini rupanya telah sampai pula ke Istana Presiden. Seorang pejabat di lingkaran presiden, kepada VIVAnews mengaku telah dilaporkan ihwal riset itu. Untuk keterangan soal ini, dia minta tak disebutkan namanya, menimbang riset yang belum rampung.
“Ya, saya sudah lihat analisis geolistrik dan georadar-nya. Saya menyaksikannya dalam bentuk tiga dimensi. Menakjubkan, dan masih misterius. Tim riset itu dipimpin oleh para geolog terpercaya,” ujar si pejabat itu lagi, Rabu pekan lalu.
Tapi, pejabat itu tak mau menjelaskan detil penemuan. Sang geolog, ujarnya, belum mau diungkapkan ke publik. “Masih didalami oleh tim riset mereka, tetapi dari hasil yang ada, memang mencengangkan,” ujarnya.
Dia melukiskan, dari hasil geolisitrik tampak struktur berbentuk piramida di dalam bukit itu. Ada undak-undakan, mirip tangga menuju puncak piramida. Di bagian dasar, ada semacam pintu, dan tampak juga sesuatu yang mirip lorong di dalamnya.
Dia menambahkan, para ahli itu percaya ada semacam struktur geologis tak biasa di dalam gunung menyerupai piramida itu. Para ahli geologi itu, kata si pejabat istana, mempertaruhkan kredibilitas keilmuan mereka. “Kita tunggu saja. Kalau riset dan pembuktian ilmiah sudah lengkap, pasti akan dibuka ke masyarakat”.
Mungkin inilah masa penantian yang cukup menegangkan. Adakah bukit piramida ini sekadar dongeng ala piramida Bosnia yang berulang, atau memang suatu pengungkapan gemilang tentang adanya suatu peradaban besar di Nusantara yang belum pernah terungkap?

News

Diberdayakan oleh Blogger.