Ditengah maraknya dan populernya situs jejaring sosial seperti facebook, twitter dan plurk, ternyata ada juga situs jejaring sosial anak negeri yang dinamai dengan KOPROL. Situs ini hampir-hampir mirip dengan jejaring sosial lainnya dan yang membedakannya mungkin hanya pada layanannya yang berbasis lokasi untuk bisa menghubungkan pengguna dengan orang-orang disekitarnya.
Jika kebanyakan jejaring sosial membuatmu duduk diam di depan komputer, Koprol menyertaimu berkeliling kota dan bertemu teman-teman dalam dunia nyata. Koprol ditujukan bagi orang-orang di berbagai kota di Indonesia. Koprol sangat mudah digunakan, dapat dijalankan pada berbagai penjelajah web ponsel, serta tidak membutuhkan GPS. Katanya…
Sebenarnya sudah agak lama saya tahu soal koprol ini. Namun baru beberapa minggu belakangan ini saya mencoba menggunakannya. Awalnya penasaran juga dengan situs ini, namun setelah mencoba membuat akun di situs ini baru saya tahu bahwa situs ini belum begitu banyak anggotanya. Dan saya agak kesulitan mencari lokasi, soalnya lokasi saya tidak ada dalam daftar lokasi disitus ini, seperti yang saya kemukakan diatas bahwa setakat ini hanya orang-orang dikota tertentu saja sepertinya yang lebih asik menggunakan situs ini.
Tampilan situs Koprol di layar komputer cukup menarik, dengan warna-warna berani yang didominasi oleh warna hijau, desain dan tata letak minimalis, serta tipografi artistik dan besar. Tampilan di layar kecil peranti bergerak pun berhasil disesuaikan dengan keterbatasan perangkat ini secara apik. Fitur lapor masuk (check in) di Koprol menjadi suatu penanda keberadaan pengguna di suatu lokasi. Hal ini diterapkan tampaknya untuk menunjang salah satu sifat Koprol sebagai layanan berbasis lokasi.
Sapaan atau pertanyaan yang berganti secara acak di atas kotak isian pembaruan status menjadi hal yang menarik dan mendorong pengguna untuk mengisinya dengan hal yang berbeda. Ini adalah salah satu keunikan Koprol dibanding layanan sejenis lainnya. Melengkapi status atau kiriman singkat dari suatu lokasi atau tempat, pengguna Koprol juga dapat mengirimkan foto dengan cara yang cukup mudah melalui ponsel yang dilengkapi dengan kamera.
Pengguna Koprol dapat memberikan komentar atau ulasan pada suatu tempat yang didatanginya. Ulasan ini dapat menjadi rujukan bagi orang lain yang akan mendatangi tempat tersebut. Kombinasi kuartet lokasi, status, foto, dan ulasan inilah yang membuat layanan Koprol unik dibandingkan layanan lainnya.
Tapi sangat disayangkan dan agak janggal bahwa bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Inggris. Jika sasarannya adalah orang Indonesia, rasanya akan lebih pas jika antarmukanya menggunakan bahasa Indonesia. Atau paling tidak, berikan pilihan buat pengguna dalam penggunaan bahasa.
Saya berharap kalau Koprol dapat lebih banyak lagi menarik penguna khususnya orang-orang Indonesia dan Koprol dapat membuka diri untuk tidak hanya sebatas pengguna di Kota-Kota besar dan tertentu saja. Mestinya sebagai situs jejaring sosial yang katanya buatan anak bangsa sendiri sepantasnyalah diperuntukan buat anak bangsa sendiri dahulu.
Kedepan Koprol hendaknya dapat mengembangkan diri dengan memuat dan menyediakan lebih banyak lokasi khususnya lokasi di Indonesia. Jika perlu sampai kepada lokasi di pedesaan. Sama sama kita ketahui bahwa wilayah Indonesia yang begitu luas dengan penduduk yang begitu banyak merupakan suatu kondisi yang menguntungkan buat Koprol. Sayangkan kalau hanya lokasi tertentu saja yang tersedia, siapa tahu dari Sabang sampai Merauke ada ide-ide brilian yang terpendam, ada lokasi-lokasi yang unik dan menarik yang belum tersentuh dan perlu diceritakan untuk diketahui dan didatangi.
Disamping itu semua saya menilai koprol saat ini terkesan eksklusif sepertinya hanya untuk orang-orang dikota saja, alhasil koprol tak sepopuler facebook yang bisa dimasuki semua kalangan. Perlu pemikiran buat tim Koprol untuk lebih mengembangkan diri dengan cara melebarkan lokasi dan lebih Indonesia.
Wallahualam …
0 komentar:
Posting Komentar